Pada pagi hari yang cerah banyak burung-burung berkicauan merdu menghiasi langit yang biru disertai angin yang behembus kencang dengan udara yang sejuk membuat semangat seorang laki-laki yang bernama Sule.Ia mempunya seorang istri yang cantik yang bernama Rapunzel, Sule dan istrinya Rapunzel belum mempunyai anak.
Sule dan Rapunzel tersebut tinggal disebuah kampung yang bernama Rawabengek.Sule mempunyai suatu usaha tanaman hias yang menjual beragam tanaman disamping rumahnya, karena ia memiliki tanah yang sangat subur yang beragam tanaman bisa tumbuh dan berkembang dengan biak.Sule berjualan tanaman sudah hampir 15 tahun.
Selama Sule berjualan usaha tanamannya tersebut tidak selalu baik, terkadang ia juga mengalami pasang surut.Tanamannya yang sangat subur itu pernah diserang oleh hama yang merusak tanamannya hingga jarang ada yang membeli tanamannya karena telah rusak oleh hama tersebut.
Kemudian Sule pun kembali mengalami masalah dengan adanya musim kemarau yang membuat air sumur kering dan ia pun kekurangan air untuk memberi tanamannya air supaya subur, dan karena adanya musim kemarau membuat terhambatnya perkembangan dan pertumbuhan tanaman tersebut yang menjadikan Sule berkurangnya pemasukan yang membuat Sule kekurangan biaya untuk istrinya atau untuk kebutuhan sehari-hari dan juga untuk memproduksi tanaman hias yang lebih banyak lagi.
“Aku tidak akan menyerah walaupun tanamanku rusak oleh hama dan berkurangnya pembeli.” Katanya dengan percaya diri.Akhirnya dengan uang yang sangat menipis itu dibelikan pestisida untuk semua hama mati dan tidak menyerang tanaman ia lagi.Lalu Sule pun terus memperbaiki tanamannya supaya lebih baik lagi dan subur.”Akhir-akhir ini tanamanku tidak ada satupun yang dibeli orang, padahal tanamanku sekarang sudah baik seperti semula.” Katanya sambil kebingungan.
Lalu tak lama istrinya Rapunzel datang membawa berita buruk,”Aku melihat kios tanaman hias baru didekat pengkolan sana!” katanya, “Memang dia menjual tanaman apa saja?’ ujar Sule.”Dia menjual macam-macam tanaman yang sangat bagus dan cantik, seperti bunga sakura dari Jepang dan masih banyak lagi.” Kata istrinya.Sule pun merasa kesal karena ia mempunyai saingan baru.Namun dengan percaya diri, Sule akan terus berjualan tanaman hiasnya yang tidak sebagus saingannya.Setelah beberapa hari tanaman Sule belum juga laku terjual satupun.Dan ia tidak mempunyai pemasukan dari hasil usahanya.Sule dan istrinya pun bingung harus bagaimana, ia hanya mempunyai uang Rp.10.000,- tidak lebih dan kurang.
Akhirnya muncul lah ide dari istrinya Rapunzel “Apa kita tanam saja duit itu, siapa tau nanti berubah uang yang begitu banyak.” Katanya sambil percaya diri.Kemudian Sule pun langsung menanam uang Rp.10.000,- itu dan ia rawat sampai tumbuh besar.Setelah seminggu kemudian, pohon duit itu sudah mulai membesar dan berbuah duit yang begitu amat sangat banyak dengan sangat gembiranya, Sule dan Rapunzel langsung menuju Mall yang berada di perkotaan.Sule dan Rapunzel langsung menghabiskan uangnya untuk membeli baju,peralatan rumah tangga. Ia pun sekarang menjadi orang paling kaya dikampung Rawabengek.
Sule membuat cabang dimana-mana, diantaranya Citeureup,Ciluer,Nawawi, Bojong dan masih banyak lagi.Tanaman Sule pun sekarang sudah dikenal oleh banyak orang, sehingga tiada henti pengunjung yang datang untuk membeli tanamannya.Sule dan istrinya Rapunzel sangat senang dan bahagia karena sekarang mereka menjadi sukses karena pohon duit itu.Sule pun langsung pergi ke luar Negri untuk berbulan madu dengan istrinya.
Setiap usaha yang kita buat tidak selalu berjalan dengan mulus pasti ada hambatan.Tetapi dengan semangat tanpa henti dan tidak pernah menyerah kesuksesan itu akan ada didepan mata. Jadi, jangan pernah menyerah.
Karya : Yarid Albyansyah