Ratu Sima adalah penguasa dikerajaan Kalingga Ia digambarkan sebagai seorang. pemimpin wanita yang tegas dan taat terhadap peraturan yang berlaku dalam kerajaan itu Kerajaan Kalingga atau Holing , diperkirakan terletak di jawa bagian tengah . Nama Kalingga berasal dari Kalinga , nama sebuah kerajaan di india selatan . Menurut berita cina, di sebelah timur kalingga ada po-lin(Bali sekarang), di sebelah barat kalingga terdapat To-PO-teng (sumatra).
Sementara di sbelah utara terdapat Chen-la (kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudra. Oleh karena itu , lokasi kerajaan kalingga di perkirakan terletak di kecamatan keling, Jepara, Jawatengah atau di sebelah utara Gunung Muria .
Sumber utama mengenai kerajaan Kalingga adalah berita Cina, misalnya berita dari Dinasti T’ang. Sumber lain adalah prasasti Tuk Mas di lereng Gunung Merbabu . Melalui berita cina, banyak hal yang kita ketahui tentang perkembangan kerajaan Kalingga dan kehidupan masyarakatnya. Kerajaan kalingga berkembang kira-kira abad ke-7 sampai ke-9
Pemerintahan dan kehidupan masyarakat
Raja yang paling tekenal pada masa kerajaan Kalingga adalah seorang raja wanita yang bernama Ratu Sima. Ia memerintah sekitar tahun 674 M. Ia dikenal sebagai raja yang tegas, jujur, dan sangat bijaksana . Hukum dilaksanakan dengan tegas dan seadil-adilnya . Rakyat patuh terhadap semua peraturan yang berlaku . Untuk mencoba kejujuran rakyatnya , Ratu Sima pernah mencobanya , dengan meletakkan pundi-pundi di tengah jalan. Ternyata sampai waktu yang lama tidak ada yang mengusik pundi-pundi itu
Akan tetapi, pada suatu hari ada amggota keluarga istana yang sedang jalan-jalan, menyentuh kantong pundi-pundi dengan kakinya . Hal ini diketahui oleh Ratu Sima. Anggota keluarga istana itu dinilai salah dan harus diberi hukuman mati . Akan tetapi atas usul persidangan para menteri, hukuman itu di peringan dengan hukuman potong kaki. Kisah ini menunjukan, begitu tegas dan adilnya Ratu Sima.Ia tidak membedakan rakyat dan anggota kerabatnya sendiri .
Agama utama yang di anut oleh penduduk Kalingga pada umumnya adalah Budha.Agama Budha berkembang pesat . Bahkan pendeta cina yang bernama Hwi-ning datang di Kalingga dan tinggal selama tiga tahun . Selama di Kalingga, ia menerjemahkan kitab suci agama Budha Hinayana ke dalam bahasa Cina. Dalam usaha menerjemahkan kitab itu Hwi-ning dibantu oleh seorang pendeta bernama Janabadra.
Kepemimpinan raja yang adil, menjadikan rakyat hidup teratur, aman, dan tentram. Maha pencaharian penduduk pada umumnya adalah bertani, karena wilayah kalingga subur untuk pertanian. Di samping itu , penduduk juga melakukan perdagangan .
Kerajaan kalingga mengalami kemunduran kemungkinan akibat serangan sriwijaya yang menguasai perdagangan. Serangan tersebut mengakibatkan pemerintahan kijen menyingkir ke jawa bagian timur atau mundur ke pedalaman jawa bagian tengah antara tahun 742-755M.
Referensi : berbagai sumber