BENARKAH ? INDONESIA MAU DIPISAHKAN ANTARA POLITIKKAN DENGAN AGAMA, BISA BISA JADI KOMUNIS INI NEGERI

POLITIK TANPA AGAMA
 SURAT TERBUKA UNTUK PAK PRESIDEN
Apakah itu berarti dalam politik Indonesia telah dimulai tanpa agama dan
bukan yang tidak percaya pada tuhan adalah seorang komunis



Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai ingin Indonesia menjadi negara sekuler yang menganut pemisahan negara dan agama.

"Semua agama pada dasarnya baik, oknumnya yang mungkin bermasalah," kata Igor untuk SINDOnews, Selasa (2017/03/28).



Oleh karena itu, kata Igor, nilai-nilai agama harus menerangi kehidupan bangsa dan negara. Dia juga berpendapat bahwa, dalam prakteknya, agama dan politik saling memperkuat, mendukung dan mempengaruhi bangsa pengambilan keputusan.
Karena itu rentan terhadap gesekan, Presiden meminta agar tidak ada pihak yang politik campuran dan agama.
"Membagi benar, sehingga orang tahu mana agama, yang politik," kata Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa Indonesia terdiri dari 714 suku dan 1.100 dialek. Ini menjadi keragaman bangsa harus terus ditanamkan kepada publik.
"Suku yang saya ingat, suku Gayo, Batak, Sasak, suku Minang, Dayak, Jawa, Sunda, Suku Betawi, ujung paling timur dari Asmat, Bugis, dan lain-lain," kata Jokowi.
"Itu adalah kekuatan besar, potensi besar, tetapi jika kita tidak menjaga dan memelihara, ada gesekan, ada perselisihan, itulah yang harus menjadi awal-awal kami ingatkan," kata Jokowi.



                                         SURAT TERBUKA KEPADA MR PRESIDENT
                                                                  (Potongan)
                                                             Oleh: Syukri Wahid

Bapak Presiden, undangan memisahkan agama dari politik justru ahistoris oleh para pendahulu kita. Bapak Presiden, pernyataan memisahkan agama dan politik sehingga masyarakat tahu mana agama dan apa yang politik? Kedua, menganggap agama yang terlalu sakral dan suci dan tidak layak masuk ke politik kotor. Artinya, agama adalah untuk orang-orang kudus dan politik adalah untuk orang kotor, jadi itu adalah politisi kotor, Tuhan.

Bapak Presiden, Anda menempatkan agama dari politik, tetapi ketika meminta dukungan politik, Anda masuk ke basis pemilih agama. Apakah itu nama yang memisahkan agama dari politik?

Tuanku Presiden, berhenti membuat jarak antara agama dan politik, karena semakin menyakitkanmu itu sendiri. Bapak Presiden, badan politik dan yang membuat warna netral adalah yang mengendarakannya. Jika Anda memisahkan agama dengan politik, maka bagaimana status pihak berdasarkan agama dan berpola? Jika Anda dapat memisahkan mereka, maka Anda hanya dapat memisahkan agama dari politik.


Related Posts: