Cerpen : Cireng Isi Kebahagiaan


“Akhirnya sampai juga di Jakarta” sorak bahagia pria kelahiran 10 November 1987 yang akrab disapa John. Ia merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib,rencananya dia ingin merintis usaha kecil-kecilan namun sampai sekarang beum terbayang ingin merintis usaha apa. Dan suatu malam ditengah lamunannya John kefikiran untuk merintis usaha Cireng Isi, kebetulan salah satu temannya yang dari kampung ada yang sukses berjualan cireng isi sampai memiliki banyak cabang.

Ditengah panasnya terik matahari, John berkeliling mencari kios cireng isi milik temannya tersebut. Sudah kiloan meter John berjalan menelusuri setiap kios-kios namun tak ditemukan kios cireng isi tersebut. Karena sudah kelelahan John memutuskan untuk beristirahat sejenak dan mengisi perutnya. John masuk ke suatu rumah makan makan dan memesan satu porsi makanan.

“Mau pesan apa mas?” Tanya seorang pelayan dengan sangat ramah

“saya mau pesan satu porsi nasi goreng seafood” jawab John sambil menunjuk gambar nasi goreng seafood yang ada pada menu

“baiklah,tunggu sebentar” sang pelayan tersebut berjalan kedapur untuk membuat pesanan John. Sementara John hanya terdiam dan melamun sambil menunggu pesanannya datang. “Andaikan aku punya rumah makan sebesar ini pasti si mbok senang sekali” John berbicara dalam hati.

“ini pesanannya,mas” ujar sang pelayan yang membuyarkan khayalan John. John pun segera menyantap makanan yang ada di depannya dengan sangat lahap. 

Setelah selesai makan John langsung bergegas pergi untuk melanjutkan mencari kios cireng milik temannya. 

Setelah berjam-jam mencari akhirnya John menemukan kios tersebut,John langsung memasuki kios itu,dan tiba-tiba…

“John….!” Teriak seorang pria dari dalam kios,dan ternyata pria itu adalah teman John sekaligus pemilik kios cireng ise,pria itu bernama Agus,dia adalah teman main John sewaktu dikampung. Agus sudah lama tinggal di Jakarta, awal mula Agus merintis usaha cireng isi ini adalah untuk meneruskan usaha yang sudah turun menurun dari kakeknya

Setelah berjam-jam John dan Agus berbincang-bincang,John pun semakin mantap untuk memulai usaha berjualan cireng isi,rencananya mulai minggu depan John akan memulai usahanya dengan cara berkeliling menggunakan gerebak. Agus memberikan modal gerebak dan 5 macam rasa cireng isi.

Hari ini John mulai belanja untuk keperluan jualannya, John membeli banyak sekali alat-alat mulai dari pisau,kompor,dll

“banyak sekali belanjaannya mas,untuk apa?” Tanya seorang ibu-ibu yang melihat John turun dari bajaj dengan bawaan yang sangat banyak.

“hehe iya bu,untuk jualan” jawab John sambil tersenyum dan terus berjalan menuju rumah kontrakkannya yang sederhana. 

Sesampainya dirumah kontrakkan John langsung merapihkan barang belanjaannya tersebut,dan beristirahat.

*seminggu kemudian*

Pagi-pagi sekali John sudah bersiap-siap untuk berjualan,rencananya hari ini John akan berjualan di sekolah dan sekolah yang dituju adalah SD Maju Terus Pantang Mundur. 

Dengan penuh semangat John mendorong gerobaknya, rumah demi rumah ia lewati sebelum sampai diSD. Dan setibanya di SD John langsung menempatkan gerobaknya dipinggir jalan atau didepan SD. Saat bel istirahat anak-anak langsung mengerubuni gerobak cireng isi John.

Banyak anak-anak yang suka pada cireng isi yang dijual John karena selain rasanya enak harganya pun enak. 

“Alhamdulilah hari pertama jualan laris manis..” dalam hati John. John pulang dengan hati gembira karena cireng nya habis terjual. Sepanjang jalan ia bersiul,terlihat sekali dari raut wajah nya ia sangat gembira. Namun dipertengahannya jalan John melihat seorang anak kecil sendirian yang sedang menangis,John pun menghampiri anak tersebut.

“Adik kecil kenapa kamu menangis?” ucap John sambil mengelus-elus kepala anak kecil itu. Anak kecil terus menangis,John kebingungan harus melakukan apa agar anak itu berhenti menangis. Akhirnya John memberikan satu cireng yang masih tersisa. Tangisan anak itupun mulai mereda ,dan John mulai bertanya-tanya,

“siapa nama mu?” Tanya John dengan nada halus.

“namaku Rian” jawab anak kecil tersebut sambil mengunyah cireng yang ada di mulutnya

“kenapa kamu menangis?” John bertanya lagi

“aku bingung,ibuku sedang sakit dan aku tidak punya uang untuk membawa ibu berobat” Tanya John sembari mengusapkan air mata di pipi Rian

“ibuku sakit kanker dan harus di operasi kata dokter” dengan raut wajah yang sedih Rian menjawabnya. 

John tak sampai hati mendengarkannya, ia pun berencana untuk membantu Rian dengan uang hasil ia berjualan cireng,setiap hari John akan menabung untuk biaya operasi ibunya Rian. “sudah,kamu jangan sedih lagi ya.. om akan bantu kamu dan ibu kamu” John merangkul Rian dan memberikan ia semangat agar tidak sedih lagi.

Hari kedua John berjualan, hari ini John akan berjualan di tempat yang sama yakni di SD Maju Terus Pantang Mundur. John menjual cireng dengan jumlah yang lebih banyak dari kemarin agar dapat penghasilan yang lebih banyak juga.

“Cireng isi.. cireng isi kebahagian” John berteriak menawarkan cirengnya

“Bang, cireng satu ya!” celoteh seorang anak gadis yang hendak membeli cireng

“Oke,neng” balas John dengan senyum sumringah sembari menggoreng cireng nya.

John semakin semangat berjualan ketika teringat dengan janjinya terhadap Rian. Dengan semangat John terus menggorenng cireng pesanan anak-anak.

“Alhamdulilah cirengnya habis” dalam hati John,John sangat bersyukur karena hari ini cirengnya habis lagidan mendapatkan penghasilan yang cukup banyak.

*satu tahun kemudian*

Setelah selama setahun John berjualan cireng,akhirnya uang tabungan John cukup untuk biaya operasi biaya operasi ibunya Rian. Dan besok akan langsung dilaksanakan operasi pengangkatan kanker,John segera menyelesaikan biaya administrasinya.

*ke esokkan harinya

Ibunya Rian sudah masuk ruang operasi,Rian tak berhenti menangis melihat ibunya terbaring didalam. John terus menenangkan Rian yang terus menangis. Dan setelah sejam menunggu akhirnya operasi telah selesai,salah satu dokter keluar dari ruang operasi dan memberitahu bahwa operasinya berjalan dengan lancer.

Kini ibunya Rian sudah sehat,dan dapat beraktivitas seperti sedia kala. 

Setelah bertahun-tahun John berjualan,John sudah mengalami pasang surutnya berjualan,sudah berkali-kali mengalami kegagalan tapi John tidak pernah putus asa,John terus berusaha sampai akhirnya sekarang tidak lagi berjualan menggunakan gerobak,Ya.. sekarang John sudah bisa menyewa kios. John sudah memiliki 2 kios cireng isi yang ia beri nama “Cireng Isi Kebahagiaan Mas John”. Usahanya semakin maju berkat doa,usaha,dan sifat kedermawanannya. 

John berniat untuk memboyong orangtua nya untuk tinggal bersama nya diJakarta. Dan kini hidup John sudah jauh lebih baikdari awal dia datang kejakarta. Memang semuanya itu membutuhkan proses dan usaha. Barang siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkannya. 



Karya : Siti Noor Asyalma Syabaniah P.

Related Posts: