Cerpen : Cinta Kadaluarsa


Cinta kadaluarsa itu apa ya? Tercatat tanggal kadaluwarsa di hati atau cinta itu basi? Ya, sebelumnya namaku dinda, sering kali mengalami yang namanya cinta kadaluarsa. Maksud kadaluarsa disini adalah cinta yang bersifat sementara. Mungkin bukan hanya aku yang sering mengalami cikasa itu. Bahkan mungkin orang tua kita juga pernah mengalami cikasa.

Tet… tet… tet…

Tiba saatnya pulang sekolah, seperti biasa aku langsung menuju taman dengan membawa gitar dan beberapa makanan ringan. Duduk dibangku taman dan memetik senar-senar yang mengalunkan nada indah ditambah suara merdu yang aku miliki.

“aku mau mendampingi dirimu… aku mau cintai kekuranganmu… aku yang rela terluka untukmu selalu…”

Tiba-tiba…

“Hei… sendiri aja nih” kata laki-laki yang ada di sampingku.

“Hmm… emangnya kenapa? Kamu siapa dan kenapa ada disini tiba-tiba datang menggangguku…” jawabku.

“oh maaf deh, bukan maksudku ingin mengganggu kamu, cuma pengen kenalan aja sama kamu.”

Aku hanya menggelengkan kepala saja melihat dia yang kelihatannya hanya ingin menggangguku.

“hei, namaku Abi nama kamu siapa?”

Oh jadi laki-laki tengil ini namanya abi kataku dalam hati.

“kok diam aja sih? Nama kamu siapa?”

“namaku Dinda.” Jawabku dengan singkat.

“oh jadi perempuan cantik yang sering duduk dibangku taman ini namanya Dinda…”

Aku hanya diam lalu mengeluarkan sebuah album foto yang di dalamnya adalah foto mantanku. Abi langsung melihat ke arahku dan…

“itu siapa din?” Tanyanya padaku.

“ini mantanku, dia mengakhiri sebuah hubungan yang udah kita lewatin selama 17 bulan. Aku masih sayang sama dia tapi dia udah sama yang lain…” kataku sambil meneteskan air mata.

“udahlah buat apa sih kamu nangisin dia? Lupain semua kenangan kalian, cobalah untuk tegar dan membuka lembaran baru.”

“Din.. sebenarnya aku menyukai kamu tapi apakah kamu menyukai aku?”

Aku melamun, mencoba untuk menganalisa apa yang dia katakan tadi. Abi menyukaiku? Apakah itu benar? Pertanyaan itu menghantui fikiranku. Antara percaya dan tidak percaya aku menyikapinya.

“din, kalau kamu emang belum bisa jawab sekarang kamu simpan aja dulu semua perkaataanku tadi. Lupain aja kalau emang kamu gak suka sama aku ya, jangan difikirin. Sekarang jangan nangis lagi dong. Kita seneng-seneng aja ya… kamu nyanyi dan main gitar, aku yang jadi penonton setia kamu. Gimana?”

“hmm… makasih ya bi udah mau hibur aku dan bikin aku gak galau lagi….” Ucapan terima kasih ku kepada Abi sambil melempar senyumanku kepadanya.

“iya sama-sama din, aku akan membuat kamu tersenyum setiap hari. Kalau kamu lagi butuh aku kamu bilang aja yaa karena tujuan hidupku adalah membahagiakan kamu. Karena kamulah yang aku suka selama ini. Yaudah sekarang nyanyi dong, aku pengen lihat putri cantik memainkan sebuah lagu dengan petikan senar yang merdu dan alunan suara yang indah.”

Setelah gombalan yang Abi berikan buat aku, aku langsung menyanyikan laguuu…

“so this is me swallowing my pride standing in front of you saying I’m sorry for that night, and I’d go back to December all the time. It turns out freedom ain’t nothing but missing you wishing I realized what I had when you were mine, I’d go back to December turn around and make it all right, I’d go back to December all the time….”

“(prok.. prok… prok…)putri cantik suaranya bagus banget sih.. aku jadi tambah suka dehh…”kata abi yang sedang memujiku.

“abi.. aku juga menyukaimu.”

Abi langsung memelukku dan mengatakan bahwa hari ini adalah hari yang paling bahagia didalam hidupnya. Sekan akan tidak ingin kehilanganku dia berjanji akan selalu ada untukku. Tiba-tiba..

“abi? Kamu sama dinda?”

Abi melepaskan pelukannya padaku dan langsung menoleh kearah belakang. Setelah aku lihat ternyata dia adalah afkah, sahabat kecilku yang sudah lama tidak bertemu.

“afkah apa kabar? Kamu kenal sama abi?” tanyaku kepada afkah.

Dan tiba-tiba dia langsung mendorong tubuhku hingga tubuhku terjatuh, mencaci makiku, memarahiku, menyebut aku sebagai seorang perusak.

“maksud kamu apa din pelukan sama abi? Kamu itu sahabat kecilku, kamu tega banget sih. Abi itu pacar aku.”ucapnya.

Aku langsung menampar abi dan berlari kencang tanpa tujuan.

“tuhan.. kenapa semua ini terjadi sama aku? Ingin merasakan kebahagiaan sehari saja aku tidak mampu. Apa benar abi hanya memberikan aku cikasa? Sungguh tega dia kepadaku…. Aaaaaaaaaaaaaaaahhhh” teriakku mengeluarkan semua kekesalan yang ada di hatiku.

Cinta kadaluwarsa ini sungguh sangat menyiksaku, dia membuatku terbang lalu aku dijatuhkan ke dalam jurang yang amat dalam. Sangat sangat menyakitkan. Maka berhati hatilah dengan sesuatu yang berbau KADALUARSA.


Karya : Dinda Nafisah

Related Posts: