Cerpen : Jangan Lanjutkan


Hai, namaku Tiara. Aku suka sekali baca buku cerita, terutama buku cerita yang bergenre horror seperti Jeff The Killer (si pembunuh berdarah dingin), serta Slanderman (si hantu muka rata yang bertubuh sangat tinggi), dan masih banyak lagi. Saking sukanya baca buku sampai lupa waktu, lupa mandi, lupa makan, lupa segalanya deh. Ibu ku tau kalau aku senang baca buku, ibu sering membelikanku buku cerita yang baru. Tapi ibu tidak suka kalau aku baca buku yang bergenre horror. Ibu bilang itu tidak bagus untukku, karna nantinya aku akan menghayal yang aneh-aneh, hahahha ada-ada saja ibuku. 

Keesoknya, aku pergi ke sekolah. Huft, aku capek! Rasanya ingin sekali tidur nyenyak di Kasur yang empuk. Wajar, karna semalaman aku begadang untuk membaca buku. Buku cerita yang aku baca benar-benar seru. Buku itu bercerita tentang sebuah mimpi yang terasa nyata, judulnya Monkey Dreams. Monkey Dreams, aku sendiri tidak tahu apakah hal itu benar-benar ada, tapi banyak orang yang bilang bahwa mimpi seperti itu memang benar-benar ada. Ada yang mengatakan kalau mimpi itu hanya orang-orang yang memiliki riwayat penyakitlah yang akan mengalaminya.

Jadi seperti ini, Ketika kamu tidur kamu seperti bangun dalam mimpi, tepatnya kamu berada pada sebuah kereta. yang entah menuju kemana. Disitu kamu dapat merasakan hawa yang aneh, banyak orang yang terlihat ketakutan di mimpimu, kemudian seseorang mengatakan sesuatu, seperti berkata “cincang! Cincang! Cincang!”. Setelah suara itu menghilang, beberapa orang akan datang dari belakang dengan membawa benda yang terlihat tajam. Ternyata, benda yang mereka bawa digunakan untuk mencincang tubuh seseorang yang ada pada barisan belakang menuju kedepan. Sungguh kejam, sebagian memegang badannya agar korban tidak banyak bergerak. 

Entah apa maksud mimpi itu, tapi yang jelas, jika didalam mimpi itu kamu mati, maka didunia nyata pun kamu akan ikut mati. Namun, Ada cara agar kamu terhindar dari siksaan mimpi itu, yaitu dengan cara segeralah bangun!. Ya, jika kamu bisa bangun dari mimpi itu maka kamu akan selamat, begitupun sebaliknya, jika tidak bangun, maka kamu akan mati tidak hanya dalam mimpi, namun juga dalam kehidupan nyata.Seru bukan, cukup menegangkan jika di baca saat malam, haha.

“Kriiiiingg!!!” bunyi bel sekolah, Aku benar-benar lelah hari ini. Tak terasa selama jam pelajaran berlangsung, aku tertidur di kelas. Beruntung tidak ada guru yang menegurku. “ayolahh, cepat pulang!” ujar ku. Aku benar-benar berharap apa yang aku katakan bisa langsung terwujud. Beberapa jam kemudian akhirnya aku pulang sekolah, aku langsung berbaring tidur. Namun, ada saja hal yang mengganggu, “Tok! Tok! Tok!” suara pintu. “Aduhh, apa lagi si” ujarku dalam hati, 

“Ya kenapa? Masuk aja” jawabku.

“ini ibu nak”,

“oh ibu, ada apa bu ?,” ujarku sambil tiduran.

“ Ibu punya buku baru nih”,

“oh, oke bu, makasih ya, nanti Tiara baca”, sambil menutup mata

“ibu taruh di meja belajarmu ya”,

“iya iya bu, iya” sambil tidur.

Pukul 4 sore, aku bangun dan melihat keadaan rumah yang sepi, lalu aku bergegas mandi. Lumayan lah walau tidur sebentar setidaknya kantukku telah hilang. Selesai mandi aku mulai membaca buku-buku ku, ketika itu aku ingat kalau ibu baru saja beli buku baru untukku. Walaupun aku belum melihat buku yang ibu berikan, tapi aku sudah bisa menebak, kalau ibu pasti membelikan aku buku yang bergenre sejarah atau tentang cinta-cintaan, ewh.. aku tidak suka. 

Namun, karna penasaran akupun mengambil buku yang ibu berikan di mejaku. “Wahhhhhh!” aku benar-benar terkejut, ibu membelikanku buku yang bergenre Horror, judulnya Jangan Lanjutkan. Covernya keren, serem-serem gitu, judulnya juga, misterius gitu, jadi penasaran sama isi ceritanya. Tapi, tumben-tumbenan ibu ngasih aku buku horror, ahsudahlah mungkin ibu lagi pingin bikin anaknya seneng, hehe.

Akupun memulai untuk membaca buku baruku. Dihalaman pertama ada bacaan kamu telah mengambil resiko ketika membuka buku ini, aku harap kamu tidak melanjutkan cerita yang ada. “Mungkin ini hanya salah satu cara penulis agar sang pembaca makin penasaran dengan isinya, wah wah, memang keren buku ini” pikirku. aku pun mulai membaca pada halaman pertama. 

Suatu hari ada seorang gadis yang sangat gemar membaca cerita horror. Gadis itu selalu penasaran terhadap sesuatu, karna itu ia sangat suka cerita hantu. Suatu saat gadis itu di beri hadiah berupa buku baru oleh ibunya, gadis itu senang dengan hadiah yang ia dapat. Namun, sang gadis tidak tahu, bahwa buku yang ia dapat, adalah buku yang sudah di beri kutukan. Ketika ia sedang membaca buku itu sendirian, ia mendengar suara barang jatuh dari dalam dapur.

“Klontang!” aku terkejut, seketika barang jatuh yang diceritakan dalam buku seperti benar-benar terjadi, aku pikir kalau itu hanya kebetulan. Segera aku pergi kedapur untuk memeriksa, ketika berjalan menuju dapur, akupun melanjutkan membaca buku tersebut. Lanjutan cerita tadi, 

Gadis itu segera pergi ke dapur untuk memeriksa apa yang terjadi, ketika berjalan menuju dapur gadis itu melanjutkan membaca buku yang ia bawa. 

“hah!” aku terkejut, seperti ada yang tidak beres dengan buku itu. Aku berpikir kalau buku itu menuliskan hal yang akan terjadi berikutnya. Aku mulai takut untuk membacanya, disisi lain aku penasaran dengan cerita berikutnya. Akupun melanjutkan membaca, 

Sesampainya ia di dapur, gadis itu terkejut, melihat darah yang bercucuran dimana-mana, dan pisau daging yang berlumuran darah, ia pun panik. 

Disini aku benar-benar takut, selama aku baca cerita horror, aku belum pernah merasakan ketakutan seperti ini. Ketika aku melihat keadaan dapur, “aaaakkhhhhh!” hal seperti yang diceritakan dalam buku itu benar-benar terjadi. Darah dimana-mana, aku takut, aku benar-benar panic. Aku takut karna di rumah tidak ada siapa-siapa, apa yang harus aku lakukan. Ketika menangis, tiba-tiba buku cerita itu ada di depan wajahku, cerita itu berlanjut,

Ketika sang gadis menangis, ia pun melihat buku ceritanya lagi, ketika sedang membaca, terderngar suara dari dalam lemari makan.

“Tok! Tok! Tok!” ya ampun, aku sangat takut, tak henti-hentinya aku menangis. Tanpa melanjutkan cerita yang ada di buku, aku langsung membuka pintu lemari makan. Tapi tidak ada apa-apa disana, Akupun berpikir untuk membaca cerintanya lagi. 

sontak ia terkejut, saat ia mengecek pintu lemari makan untuk yang pertama, tidak ada apa-apa disana. Sedikit lega, namun ketika ia cek kembali, gadis itu pun terkejut sambil menangis, melihat mayat sang ibu yang terpotong-potong menjadi beberapa bagian.

“Apa! Itu tidak akan terjadi!” aku kaget bukan kepayang. Aku benar-benar khawatir dengan keadaan ibu sekarang. Ketika aku membuka pintu lemari makan, “Aaaa!! Ibuuuu!!!” benar-benar terjadi, sama dengan yang diceritakan. “buku macam apa itu! Kenapa ibu membelikannya untukku ? kenapa ibu ?” aku nangis terisak-isak. Namun, “Tiara! susah banget sih di banguninnya, ya ampun. Cepat mandi, sudah sore ini, ibu mau pergi dulu” suara ibu membangunkanku. 

“Ibuuu! Ya ampun, syukurlah itu tidak benar-benar terjadi” peluk ibu,

“kamu ini kenapa ? sudah mandi sana, ibu sedang buru-buru”

“aku bermimpi, ibu membelikan aku buku cerita seram yang terkena kutukan, lalu buku itu bercerita tentang yang akan terjadi, terus…….”

“sudah, sudah, apa ibu bilang, kamu jangan kebanyakan baca buku yang seperti itu, jadi kepikiran yang nggak-nggakkan. Tadi ibu memang belikan buku, tapi bukan buku horror, sudah sana mandi”

Dan semenjak saat itu aku tidak pernah membaca buku horror lagi.

Related Posts: